Rabu, 30 Oktober 2013

POLITISI BLUSUKAN BANJIR

Banjir yang melanda Jakarta menjadi ajang bagi para politisi melakukan kampanye terselubung. Mereka  menggunakan stragegi blusukan ala Jokowi dan SBY.  Secara bergantian mereka mendatangi lokasi banjir, memberikan bingkisan, lalu menyisipkan kartu nama dan bilang "jangan lupa!"

Blusukan

Malam Jumat paling banyak politisi melakukan blusukan, termasuk Daming (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama).  Daming mendatangi kampung tempat banjir paling parah.  Kebetulan di sana banyak wartawan meliput, sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.

Daming juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media.  Dia berusaha masuk ke tempat banjir, dan biyuur, dia menceburkan diri ke air. Sial bagi Daming,  dia terperosok  ke selokan dan terseret derasnya air. Daming berusaha sekuat tenaga melawan arus, tapi tak berdaya, tak kuasa melawan derasnya air.

Untungnya regu penolong sangat sigap.  Meski terseret cukup jauh, Daming masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal yang telah disediakan.

Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Daming kaget karena dia kenal semua orang yang ada di situ, yaitu para politisi yang sibuk blusukan selama musim banjir. 

Lebih kaget lagi  ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “YA ALLAH HANYUTKANLAH SEMUA ORANG YANG TIDAK IHLAS”.  

Daming pingsan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN

 A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...