SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat memanggil Anas dan para pengurus DPP dan DPD Partai Demokrat seluruh Indonesia. Mereka mendiskusikan tentang kemelut di Partai Demokrat dan peluang untuk memenangi Pemilu 2014:
"Sebenarnya partai kita masih lebih baik dibandingkan partai lain", kata SBY membuka diskusi. "Dinamika di partai kita jauh lebih bervariasi".
"Enje Pak", sahut Anas. "Kritik di partai kita lebih terbuka dibandingkan Partai Golkar, PKS, PDI-P, maupun PPP"
"Soalnya kita kan orang Demokrat", timpal Jero Wacik.
"Benar ...!" kata SBY bangga. "Itulah tujuan saya dan teman-teman mendirikan partai ini dulu, agar demokrasi di Indonesia berjalan baik. Agar semua orang bebas mengkritik pimpinan, bahkan boleh menuntut pimpinannya turun", ceramah SBY meyakinkan.
"Enje... Setuju Pak!", ujar Anas menimpali.
"Tapi tidak semuanya kita setujui ....." SBY ingin menjelaskan.
"Pokoknya saya setuju Pak. Setuju banget!", potong Anas. "Saya setuju kalau ada orang yang menuntut Bapak segera turun", ucap Anas yakin.
????? Diskusi berakhir.
Sabtu, 16 Februari 2013
RESEP UNTUK SUAMI BAJINGAN
Seorang Ibu muda usia tigapupuhan 30-an masuk ke apotek dengan wajah merah padam. Dia ngotot ingin bertemu langsung dengan Apoteker. "Mana apotekermu, saya mau ketemu dia sekarang!" teriaknya pada pelayan. Apoteker kebetulan mendengar teriakan tersebut, ia menghampiri ibu muda yang terlihat agak emosi.
"Ibu mau cari obat apa?" tanya Apoteker.
"Saya mau beli sianida, mau meracuni suami saya", kata Ibu meyakinkan.
"Maaf Bu, kami tidak mungkin menjual obat yang akan digunakan untuk membunuh orang", jelas Apoteker kalem.
"Tolonglah ..." si Ibu sedikit mengiba. "Saya membawa resep asli", ujarnya.
"Sekali lagi maaf Bu... Tidak mungkin ada apotek yang mau membantu orang untuk melakukan tindak kriminal", kata Apoteker agak ketus.
Si Ibu kelihatan kesal. "Saya fikir Anda harus menghargai resep yang saya bawa", kata si Ibu. Dia membuka resleting tasnya dan mengeluarkan foto suaminya yang sedang tidur dengan istri Apoteker.
Si Apoteker terbelalak, kelihatan sekali dia sedang menahan emosi. "Aduh Ibu, kenapa tidak bilang dari tadi kalau Ibu memiliki resep asli seperti ini. Pasti dengan senang hati saya akan bantu".
Si Apoteker permisi ke dalam. Tak lama kemudian, dia memberi si Ibu sebotol sianida plus sebuah sepucuk revolver. "Ini khusus untuk Ibu, obat asli untuk suami ibu yang bajingan. Gratis, gak usah bayar, silakan Ibu gunakan sekarang!" ujar Apoteker.
(Dikutip dari status FB Budiarto Sambazy)
Kamis, 14 Februari 2013
IMANTO ETNIS GABUNGAN
Teman saya Imanto, asli Jawa. Di usia kepala empat masih lajang karena terlalu banyak kriteria yang ditetapkan untuk calon pasangan. Sekarang dia bertekad mengakhiri masa jomblo. Tapi meski bahasa Inggrisnya pas-pasan, dia bertekad dapat cewek bule.
Sejak bulan lalu dia sering bolak-balik ke luar negeri, terutama ke Singapura dan Australia. Tujuannya hanya satu: mencari calon pasangan cewek bule.
Dalam penerbangan Singapura - Jakarta minggu lalu, kebetulan dia duduk bersebelahan dengan cewek bule yang manis, imut, dan menggemaskan. Pokoknya membuat dada Imanto berdegup tak karuan.
Kebetulan -- sekali lagi kebetulan -- cewek tersebut menegor duluan, sehingga terjadi percakapan dalam bahasa Inggris campur bahasa Indonesia yang terbata-bata. Si Cewek cukup ngerti bahasa Indonesia karena sudah lebih sepuluh kali mengunjungi Indonesia.
Si Bule adalah seorang peminat budaya yang sangat kagum pada aneka ragam budaya Indonesia. Terutama dia sangat terkesan pada: budaya Bali yang punya cita rasa seni kelas tinggi, budaya Sunda yang sopan santun dan lemah lembut manja, serta budaya Batak yang tegas penuh pesona.
"Maaf... kita sudah ngobrol ngalor ngidul .. tapi dari tadi belum kenalan", ujar Bule tiba-tiba sambil memiringkan badan. Dia mengulur tangan pada Imanto, "Margaretta!" katanya. "Nama saya Margaretta. Panggil saja Retta", pintanya.
Imanto gelagapan karena tak menyangka. Setengah gemetar dia menyambut tangan Retta dan dengan tegas berucap: "Imanto ... lengkapnya: Wayan Cecep Imanto Simanjuntak ... akrab dipanggil Imanto aja".
Sejak bulan lalu dia sering bolak-balik ke luar negeri, terutama ke Singapura dan Australia. Tujuannya hanya satu: mencari calon pasangan cewek bule.
Dalam penerbangan Singapura - Jakarta minggu lalu, kebetulan dia duduk bersebelahan dengan cewek bule yang manis, imut, dan menggemaskan. Pokoknya membuat dada Imanto berdegup tak karuan.
Kebetulan -- sekali lagi kebetulan -- cewek tersebut menegor duluan, sehingga terjadi percakapan dalam bahasa Inggris campur bahasa Indonesia yang terbata-bata. Si Cewek cukup ngerti bahasa Indonesia karena sudah lebih sepuluh kali mengunjungi Indonesia.
Si Bule adalah seorang peminat budaya yang sangat kagum pada aneka ragam budaya Indonesia. Terutama dia sangat terkesan pada: budaya Bali yang punya cita rasa seni kelas tinggi, budaya Sunda yang sopan santun dan lemah lembut manja, serta budaya Batak yang tegas penuh pesona.
"Maaf... kita sudah ngobrol ngalor ngidul .. tapi dari tadi belum kenalan", ujar Bule tiba-tiba sambil memiringkan badan. Dia mengulur tangan pada Imanto, "Margaretta!" katanya. "Nama saya Margaretta. Panggil saja Retta", pintanya.
Imanto gelagapan karena tak menyangka. Setengah gemetar dia menyambut tangan Retta dan dengan tegas berucap: "Imanto ... lengkapnya: Wayan Cecep Imanto Simanjuntak ... akrab dipanggil Imanto aja".
Rabu, 13 Februari 2013
HATI-HATI AJUKAN PERMINTAAN
Tiba-tiba terbentuk sebuah goa baru di kaki Gunung Slamet yang dipercaya menjadi tempat berdoa paling mustajab. Siapapun yang berdoa di goa itu akan segera dikabulkan.
Syaratnya harus lari sekitar 100 meter, lalu melompat ke kolam sambil meneriakkan permintaan. Ke luar kolam, permintaan sudah terkabul.
Giliran pertama, orang Arab, namanya Wan Abud. Dia lari secepat-cepatnya lalu melompat ke kolam sambil teriak 'cewek bahenol'. Keluar kolam, si Arab muncul bersama cewek cantik nan bahenol.
Giliran kedua, orang Cina, namanya Ko Han. Dia lari tertatih-tatih. Setelah dekat kolam dia lompat sambil teriak 'intan berlian!'. Keluar dari kolam, tangan Ko Han sudah penuh intan berlian berkilauan.
Giliran berikut, banci kaleng. Dia lari sambil lompat-lompat karena roknya kekecilan. Setelah dekat kolam, kakinya tersantuk batu sehingga si banci tepeleset. Dia tak bisa menahan latah. Ketika mencebur ke kolam, dia teriak 'kon....' (maaf nama kelamin laki-laki). Maka sewaktu banci muncul dari air, tubuhnya penuh dengan daging tumbuh berbentuk 'kon ...'.
Selasa, 12 Februari 2013
BLANTIK DAN KYAI
Anekdot ini juga dikutip dari FB Profesor AS Hikam
Pas hari pasaran, Pak Kyai ke pasar hewan mau membeli sapi yang kuat untuk membajak sawah. Beliau tanya sama blantik sapi.
Kyai : "Yang hitam itu jenis apa dan kekuatannya gimana?"
Blantik: "Jenis Metal, Yai. Kuat bisa gulingkan mobil sedan."
Kyai : "Kalau yg coklat itu?"
Blantik: "Itu jenis Limosin, Yai. Lebih kuat lagi, bisa gulingkan truk."
Kyai : "Lha yang putih itu, jenis apa?"
Blantik: "Itu sapi impor Yai."
Kyai : "Kekuatannya yak apa?" Blantik sambil cengengesan: "Itu yang paling kuat, Yai. Bisa menggulingkan Presiden PKS.. "
Kyai: "???!!**.. Huss.. ojo kurang ajar kowe.." bentak Kyai sambil mesam-mesem.
TELOR SETENGAH MASUK
Ini humor dewasa yang penulis dapat dari mantan petinju nasional, Syamsul Anwar Harahap, ketika kami sama-sama menginap di rumah mantan pesepakbola nasional, Edy Sofyan di Pegaden, Subang, Jawa Barat.
Alkisah, sepasang penganten baru yang keduanya berasal dari Batak, namanya Ucok dan Butet. Mereka tinggal berdua di daerah Slipi, Jakarta Barat. Tiap pagi Ucok minta Butet menyediakan dua telor setengah mateng. Selalu sebagai isteri yang baik, Butet menyediakan permintaan suaminya.
Tepat satu minggu, sebelum 'tidur', Butet bicara pada Ucok agak manja.
"Bang, apa boleh Adik mengajukan satu permintaan pada Abang?" tanyanya sambil bergelayutan di bahu Ucok.
"Bolehlah Dik. Apapun yang Adik minta pasti Abang turuti. Ke gunung dan ke lautan pun pasti Abang tembus, demi Istriku tersayang", jawab Ucok meyakinkan.
"Ah, Adik ndak akan minta yang terlalu berat pada Abangku sayang", kata Butet sambil menarik tangan Ucok.
"Coba katakan pada Abang, adik minta apaan?", desak Ucok sambil mendekap istrinya.
"Begini Bang...Tiap hari kan Adik selalu menyediakan Abang telor setengah mateng. Adik selalu cariin telor ayam kampung untuk Abang. Sekarang Adik minta sekali saja pada Abang. Adik ingin Abang bisa memberikan Adik telor setengah masuk!"
Ucok angkat tangan, menyerah, lalu pingsan!
Senin, 11 Februari 2013
BUDIONO ORANG BETAWI
Sewaktu Budiono terpilih sebagai Wakil Presiden, terjadi dialog di warung remang-remang, di antara sesama pemabok berat.
"Coba tebak, Budiono itu orang mana?" tanya Sirait
"Pasti Orang Jawalah ... namanya saja pake 'O', Budiono", jawab Joko yakin.
"Belum tentu dong ... Markopolo juga pake 'O' --- dia bukan orang Jawa", bantah Sirait.
Bang Jali yang dari tadi diam saja di pojokan, tiba-tiba angkat bicara. "Budiono itu orang Betawi", teriaknya.
"Bah, ngawur Kau?" teriak Sirait dan Joko bersamaan. "Rupanya Bang Jali benar-benar mabok, mana ada orang Betawi namanya Budiono?" kata Joko. "Ya, Abang sih teler berat ...." sambung Sirait.
"Saya yakin Budiono orang Betawi ..." kata Bang Jali kalem. "Masih kecil namanya Budi, tapi karena di sekolahnya banyak anak bernama Budi ... Maka ketika guru tanya 'Budi yang mana?', seorang murid bilang 'Budi .. Ono' (sambil menunjuk ke Budi), maka jadilah namanya Budiono".
"Oooooohhhhhh...." teriak Joko dan Sirait bersamaan. Mereka kembali menenggak minuman lagi sambil tertawa lepas.
"Coba tebak, Budiono itu orang mana?" tanya Sirait
"Pasti Orang Jawalah ... namanya saja pake 'O', Budiono", jawab Joko yakin.
"Belum tentu dong ... Markopolo juga pake 'O' --- dia bukan orang Jawa", bantah Sirait.
Bang Jali yang dari tadi diam saja di pojokan, tiba-tiba angkat bicara. "Budiono itu orang Betawi", teriaknya.
"Bah, ngawur Kau?" teriak Sirait dan Joko bersamaan. "Rupanya Bang Jali benar-benar mabok, mana ada orang Betawi namanya Budiono?" kata Joko. "Ya, Abang sih teler berat ...." sambung Sirait.
"Saya yakin Budiono orang Betawi ..." kata Bang Jali kalem. "Masih kecil namanya Budi, tapi karena di sekolahnya banyak anak bernama Budi ... Maka ketika guru tanya 'Budi yang mana?', seorang murid bilang 'Budi .. Ono' (sambil menunjuk ke Budi), maka jadilah namanya Budiono".
"Oooooohhhhhh...." teriak Joko dan Sirait bersamaan. Mereka kembali menenggak minuman lagi sambil tertawa lepas.
SUDAH TAK PUNYA MALU
Alkisah di Negara Antaberantah, Presiden galau karena partai yang dibangunnya dengan susah payah, sekarang popularitasnya merosot sampai titik nadir. Kalau tidak segera diselamatkan, dia yakin akan tinggal kenangan karena akan ditinggalkan pendukungnya.
Presiden bermaksud memecat ketua partai, tapi bingung siapa yang pantas menjadi pengganti. Dia mencoba menawarkan kepada anaknya yang sekarang menjabat sebagai Sekjen.
"Apakah kamu sudah siap menjadi Ketua Umum partai?" tanya Presiden di meja makan.
"Ah, saya malu Pak ...." jawab sang putera mahkota.
"Jangan bicara malu!" bentak Presiden. "Kita sudah lama tak memilikinya".
"????"
Putera mahkota tertunduk lesu.
Presiden bermaksud memecat ketua partai, tapi bingung siapa yang pantas menjadi pengganti. Dia mencoba menawarkan kepada anaknya yang sekarang menjabat sebagai Sekjen.
"Apakah kamu sudah siap menjadi Ketua Umum partai?" tanya Presiden di meja makan.
"Ah, saya malu Pak ...." jawab sang putera mahkota.
"Jangan bicara malu!" bentak Presiden. "Kita sudah lama tak memilikinya".
"????"
Putera mahkota tertunduk lesu.
Minggu, 10 Februari 2013
JOKOWI DAN SBY
Sewaktu menjemput Presiden SBY yang baru pulang dari luar negeri, Jokowi sempat ditanya oleh SBY.
"Mas, Bagaimana Jakarta? Masih banjir?" tanya SBY.
"Alhamdulillah tidak, Pak", jawab Jokowi serius.
"Syukurlah kalau begitu. Saya juga ikut berdoa agar tidak banjir!"
"Oh, terima kasih Pak ... Kita juga berhasil memindahkan hujan, Pak" info Jokowi bangga.
"Oh ya... dipindahkan kemana, Mas?" tanya SBY heran ingin tahu.
"Ke PKS, Pak .... Hujan hujatan!" jawab Jokowi kalem.
"????" (jangan-jangan gak lama lagi Jokowi mindahkan hujan hujatan ke Demokrat, pikir SBY dalam hati)
Langganan:
Postingan (Atom)
PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN
A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...
-
Seorang Opung (kakek) yang tergolong BTL (Batak Tembak Langsung) baru saja datang ke Jakarta, mengunjungi anak bungsunya (Ucok) yang baru ...
-
A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...
-
Banyak orang kagum pada Surti. Meski tampangnya tak tergolong cantik, tapi Ikbal, suaminya sangat setia. Padahal, Ikbal sangat tampan, puny...