Selasa, 19 Februari 2013

CERITA SEDIH SANG DOSEN




Ini cerita tiga orang dosen, anggap saja namanya Iman, Ibal, dan Isan, yang mengikuti seminar di kampusnya di lantai delapan. 

Istirahat seminar sudah pukul satu siang, perut ketiganya sudah sangat keroncongan. Kebetulan  hari itu Ibal ulang tahun dan membawa mobil, maka mereka sepakat tidak makan nasi kotak yang disediakan panitia. Mereka bermaksud mencari restoran yang menyediakan masakan agak enakan.

Ketika mau turun, listrik padam, praktis lift tidak bisa digunakan. Karena perut sudah sangat lapar, mereka memutuskan turun menggunakan tangga. 

Untuk menghibur diri agar tidak jenuh, mereka sepakat  bertukar cerita lucu. Iman dan Isan bercerita secara bergantian, mereka pun turun tangga sambil cekikikan, tak terasa sudah sampai di lantai dua. 

Sekarang Iman dan Isan memaksa Ibal mengemukakan cerita lucu. "Lo dari tadi hanya ketawa aja, gak adil dong  ... Lo kan yang ulang tahun, harusnya gembira dong.." ujar Isan.

"Ayo mana cerita lucu Lo?"  desak  Iman.

"Gua sekarang gak punya cerita lucu,  malah punya cerita sedih",  ujar Ibal agak lemas.

"Ayo, gak apa-apa ... cerita sedih juga boleh.  Kan tinggal satu lantai lagi", sahut Iman dan Isan bersaamaan.

"Begini...", ujar Ibal lemas. "Kunci mobil dan dompet Gua ada dalam tas. Tasnya tadi saya letakkan di bawah bangku di lantai delapan".

???? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN

 A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...