Suatu ketika terjadi musibah besar di negeri Antaberantah. Sebuah pesawat yang membawa para politisi negara itu meledak di udara. Semua ketua partai tewas seketika.
Di akherat mereka dikumpulkan di dekat timbangan amal, di persimpangan antara syurga dan neraka. Semuanya dinyatakan berdosa, sehingga semuanya digiring ke neraka. Mereka tertunduk lemas tak berdaya. Ada yang menangis tersedu sambil menutup muka, ada juga yang berusaha mengiba dan memohon agar jangan disiksa.

Kejanggalan tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi para ketua partai lain. Bahkan mereka berniat akan mendemo malaikat penunggu neraka, menuduhnya telah ‘main mata’ dengan Ketua Partai Kampung Syurga. "Pasti para malaikat itu sudah menerima suap dari Ketua Partai Kampung Syurga", pikir mereka.
Rupanya fikiran para ketua partai itu terdeteksi oleh setan penghuni neraka.
“Kalian tak berhak protes dia dong”, terdengar suara entah dari mana. “Kalian aja yang bodoh, gak tahu kalau dia itu sebangsa setan seperti kami. Jabatan dia di sini sebagai marketing neraka”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar