Minggu, 08 November 2020

POLITIK INDONESIA VS AMERIKA

 Jadi pengamat politik Indonesia pasti lebih sulit dibanding nonton politik Amerika. Gelanggang politik Amerika persis seperti pertandingan bola, hanya ada dua tim yg berlaga. Masing-masing tim, jelas pemain dan kostumnya, jelas bendera dan yel-yel, bahkan jelas suporternya.


Sedangkan gelanggang politik Indonesia sangat beda. Banyak tim tumplak di lapangan yg sama dan mengenakan kostum hampir sama. Maka banyak pemain bingung harus menendang ke arah mana, takut tak sejalan dengan keinginan pelatihnya.

Sangat susah mengetahui persis tim mana yg berkawan dan melawan tim mana.

Kalaupun mereka terlihat berkawan, kadang hanya karena berada di tempat sama memesan penganan yg sama. Begitu juga kalau mereka terlihat berlawanan, kadang hanya kerena moodnya saja yg lagi gak sama.

Hubungan antar partai maupun antar politisi sangat cair di Indonesia. Mereka memilih kawan dan lawan berdasarkan situasi, kondisi, waktu, dan lokasi. Bukan berdasarkan visi dan misi.

Apa yg kita saksikan kemarin, kadang sangat berbeda dengan hari ini. Apa yg kita saksikan di Jakarta, beda sekali dengan di Sumbawa maupun Papua. Maka jangan heran kalau kita lihat ada partai atau politisi yang tiba-tiba berubah!

Tapi sekarang justru Amerika mulai meniru politik Indonesia, yaitu sulit sekali mengaku kalah! Hal ini terlihat dari sikap ngotot Donald Trump, meski sudah jelas kalau dari Joe Biden, dia tetap ngaku sebagai pemenang dan menuduh curang tanpa bukti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN

 A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...