Minggu, 08 November 2020

SENYUM TERAKHIR SANG ISTRI

 Ketika mau menulis intermezo tentang istri, tak tega, apalagi mau membuat sesuatu yang lucu tentang dia. Sakit jantung yang menderanya begitu para, sehingga harus bolak-balik ke rumah sakit, bahkan pernah dirawat lebih dari setengah bulan. 

Istri selalu dirawat di ICU, di RS Cipto Mangun Kusumo dua kali, RS Hermina  Depok tiga kali, RS Permata Ibu Depok tiga kali, RS Pasar Minggu dua kali, dan RS Diagram Cinere dua kali. Dia menghembuskan nafas terakhir di RS Diagram, 17 Oktober 2019.


Tak mungkin saya lupa dua kali di pernah bilang di tengah sakitnya: "Pa, kita jual aja rumah kita di Depok. Kita pindah dan tinggal di Pulau Bangka aja!" 

Saya paham maksudnya, saya melihat dia sangat nyaman ketika kami pernah kesana. Apalagi di sana ada sepupu dan keponakannya. Tapi karena naluri ingin becanda, saya jawab:

"Jangan tinggal di Bangka Ma. Kita kan sudah tua, nanti jadi tua bangka".

Dia tersenyum di tengah sakitnya. Senyum terakhirnya, manis sekali!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN

 A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...