Rabu, 30 Oktober 2013

ANGGOTA BANGGAR DI PAPUA


Dalam rangka memperbaiki citra Badan Anggaran (Banggar) DPR yang sedang terpuruk, beberapa anggota Banggar mengusulkan agar kali ini dana yang dianggarkan benar-benar tepat sasaran. Caranya, mereka harus mengunjungi daerah calon penerima anggaran. 

Semua anggota Banggar setuju dengan usulan tersebut. Maka daerah pertama yang akan mereka kunjungi adalah Papua.

Ketua Banggar langsung meminta Sekjen DPR mempersiapkan kunjungan, antara lain memilih hotel  tempat menginap.
Staf sekjen tidak pergi ke Papua. Dia hanya mengandalkan informasi melalui telepon dari seorang tokoh LSM Papua. Berdasarkan informasi itu, dia merekomendasikan menginap di sebuah hotel di Daerah Dok II, Jayapura. Alasannya, hotel tersebut paling kondusif karena di ballroom-nya memajang  foto semua anggota Banggar.


Mendengar rekomendasi tersebut, seorang Staf Ahli anggota DPR asal Papua agak heran. Diam-diam dia terbang ke Papua dan menginap di hotel yang direkomendasikan. Di sana dia tidak menemukan foto anggota DPR, namun secara menyolok di sana dipajang  foto-foto hewan  yang biasa dipelihara masyarakat Papua. (arje’2012)

Rabu, 23 Oktober 2013

WARISAN PENJUAL BAKSO KELILING


Seorang pedagang bakso keliling  terbaring lemah di ICU sebuah rumah sakit  di Jakarta Selatan. Dia didampingi istri dan tiga anaknya. Merasa tidak mungkin bertahan,  sang pedagang bakso  berpesan pada keluarganya:

“Mungkin usia Bapak sudah tak lama lagi. Bapak berharap kalian bertiga menjaga Ibumu sebaik mungkin. Jangan ada di antara kalian bertengkar karena hal sepele, apalagi berebut warisan dari Bapak”.


Pedagang bakso - karbonjournal.org









Istri dan ketiga anaknya saling berpandangan, air mata pun mulau mengalir membasahi pipi masing-masing.

“Dul, sebagai anak tertua tolong urus perumahan Cinere. Jangan lupa, rumah yang di pojokan harus diprioritaskan", pedagang bakso memulai pesannya.

"Marni,  sebagai anak perempuan Bapak satu-satunya, tolong urus Perumahan Mutiara. Jangan lupa prioritaskan rumah yang nomor tiga dari depan".

"Lalu Banu, sebagai anak bontot  harus bisa mengurus Perumahan Pesona. Di sana ada dua rumah yang harus diproiritaskan, yaitu di Blog FG-53 dan GF-59”.

Ketiga anaknya saling pandang, lalu mengangguk lemah pada ayahnya. Air mata ketiganya mengalir makin deras. Mereka buru-buru memaling muka, takut ayahnya ikut sedih.

“Nah, Ibu harus menjaga kerukunan anak-anak kita. Maka Ibu cukup mengurus yang ada di sekitar kelurahan kita. Terutama perumahan do RW 03".

Suster rupanya diam-diam mencuri dengar pembicaraan tersebut. Dia takjub lalu berbisik pada si Ibu. “Aduh suami Ibu benar-benar hebat, meski Bapak hanya penjual bakso keliling tapi bisa meninggalkan warisan sebanyak itu”.

Si Ibu terbelalak. “Warisan apaan sih Suster? Yang dibicarakan Bapak tadi adalah jalur pelanggan baksonya Bapak!”

Rabu, 28 Agustus 2013

PELAJARAN DARI KAKEK TUA

Ketika antri gunting rambut di tetangga, saya mendapat pelajaran berharga dari kakek tua (KT). Kebetulan di teve sedang menyiarkan berita infotaintmen tentang perceraian artis cantik Cornelia Agatha dengan Sony Lawami.

"Itu laki-laki bego banget. Istri secantik itu malah diceraiin", celetuk KT sambil mengibas rambut yang melekat di kaos oblongnya.
"Bukan dia yang menceraikan, Kek, tapi istrinya  minta cerai", timpal anak muda (AM) sebelah saya.
 "Itu lebih bodoh lagi. Masa istri baik-baik dan cantik sampai minta cerai?" jawab KT ketus.
"Kan dianya suka memukul dan melakukan kekerasan terhadap isteri", jelas AM.
"Itu super bodoh sekali, mukulin bini! Ngapain mukul perempuan. Ajak ngomomg baik-baik, kan bisa?", jelas KT.
"Kalau sulit diajak ngomong, bagaimana Kek?" tanya AM penasaran.
"Iya ajak istri duduk bareng dong....", ujar KT ringan.
"Kalau dia gak mau diajak duduk ....?" timpal saya pengen tahu.
"Bodoh amat sih!" sergah KT sambil melotot pada saya  "Ajak tidur bareng dong!" 
"????!!!!???" Kami semua terdiam. Dalam hati kami mengakui, "Kakek memang hebat!"

Selasa, 28 Mei 2013

DUKUN PATEN UNTUK FATHANA


Ahmad Fathana tiba-tiba meriang. Dia merasa ada yang aneh di daerah selangkangan, banyak bintik merah, bahkan bintik tersebut menjalar sampai daerah alat vital yang selama ini sangat dia banggakan. 
dokter - bp.blogspot

Fathana buru-buru pergi ke dokter. Dia mendatangi  dokter paling beken di rumah sakit internasional. 


Sambil senyum mengembang, Fathana menjabat tangan dokter senior di rumah sakit tersebut.

"Dok tolong saya", suara Fathana pelan "Ada bintik merah di daerah selangkangan!"

Tanpa banyak bicara, dokter langsung minta Fathana membuka celana. Dengan sedikit malu, Fathana membuka resleting dan langsung muncul alat vitalnya yang ternyata gak pernah bisa tidur. Dokter membolak-balik alat vital tersebut, tidak terlalu lama, langsung mengambil kesimpulan.

"Tidak ada cara lain, alat vital Bapak harus diamputasi", ujar dokter mantab.

"Ah ...!"  Fathana kaget tak percaya. "Dokter becanda?"

"Benar Pak, alat vitalnya harus diamputasi!" jelas dokter penuh keyakinan. "Kalau terlambat diamputasi, virus akan menjalar kemana-mana, bahkan sampai paru-paru dan otak, sehingga jiwa Bapak sulit ditolong lagi"

Wajah Fathana berubah pucat pasi. "Berapa lama virus itu akan menyebar?" tanya Fathana gemetar cemas.

Sambil menunjuk kalender, dokter berucap: "Paling lama satu bulan!"

Fathana sedikit lega. Dia yakin masih ada waktu untuk memikirkan soal amputasi tersebut. Dia juga tidak mau percaya begitu saja pada dokter botak tersebut. Dia memutuskan mencari second opinion dari ahli pengobatan lain. 

Ia pergi ke Eyang Gulali, dukun terkenal di Kampung Kandang.
Fathana sengaja datang malam hari agar gak ada yang curiga.Pelan-pelan dia menjelaskan persoalannya kepada Eyang Gulali. "Kata dokter alat vital saya harus diamputasi", ujarnya.

"Gila, itu dokter gila!" teriak Eyang Gulali kelihatan kesal. "Dasar dokter sekarang, yang dipikir cuma uang, uang, dan uang. Masa persoalan seperti ini saja harus diamputasi?"

Fathana kaget tapi sedikit lega. "Emang ada cara lain,  Eyang?"  tanya Fathana penuh harapan.

Eyang Gulali mengambil sesuatu dari bawah mejanya, lalu menyodorkan sebotol minyak pada Fathana. "Silakan Bapak oleskan minyak ini di bagian pangkal alat vital Bapak...", ujarnya.

Tanpa pikir panjang, Fathana  merebut minyak itu dari tangan Eyang, lalu berlari ke kamar mandi. Dilumurinya seluruh alat vital  dengan minyak pemberian Eyang, lalu kembali ke Eyang dengan senyum mengembang.

"Terima kasih banyak Eyang... Eyang telah menyelamatkan hidup dan reputasi saya", ucap Fathana lega sambil menyodorkan sebuah amplop tebal berisi uang pecahan seratus ribuan.

Seolah tanpa ekspresi si Eyang menerima amplop tersebut. Lalu, sambil menyalami Fathana, Eyang berucap: "Saya juga terima kasih mendapat uang sebanyak ini".

Fathana ngeloyor ke pintu. "Sekali lagi terima kasih Eyang", ucap Fathana sambil senyum mengambang.

"Sama-sama Pak", jawab Eyang kalem. "Nanti, kalau dalam tiga hari alat vital Bapak belum lepas, silakan datang ke sini lagi. Gratis!!!"

??????!!!!! Fathana pingsan!!!!


Rabu, 10 April 2013

HATI-HATI MEMBELI TAS KULIT


Bagi ibu-ibu pencinta tas impor, hati-hati membeli tas kulit. Jangan sempat seperti yang dialami Ibu Soimah, tetangga sebelah rumah tengga. Minggu lalu Soimah pergi ke sebuah pusat grosir di Jakarta. Dia sangat tertarik melihat banyaknya obral tas impor. Model tasnya banyak yang bagus, cocok untuk perempuan, tapi anehnya, si penjual teriak "Ini tas untuk pria, tidak cucok untuk wanita!"



Soimah penasaran. Dia lihat, di samping memang banyak tas pria, juga banyak yang modelnya cocok untuk wanita. Soimah tidak bertanya, "Mengapa tas tersebut tidak cocok untuk wanita?"  Dia memutuskan membeli satu tas paling bagus yang ada di situ.  Harganya pun cukup murah, hanya 1/10 gaji dia.  Penjual langsung membungkus tas tersebut, lalu menyerahkannya pada Soimah.

Soimah jelas senang bukan kepalang. Dia langsung membuka bungkus tas tersebut dan  menunjukkannya pada suaminya. Kebetulan tas tersebut sedikit berdebu, sehingga Soimah secara reflek mengusap debu tersebut dengan hati-hati..


Anehnya, mendapat sentuhan lembut tangan Soimah tas langsung mengembang. Dia dan suaminya kaget, membungkusnya kembali, lalu protes pada penjual tas.

Tapi dengan santai penjual tas berucap: "Pan tadi sudah saya bilang, ini tas hanya untuk laki-laki dan tidak cocok untuk perempuan. Tas ini terbuat dari kulit bekas sunatan orang Arab, sehingga bila disentuh perempuan pasti akan mengembang!"

/////????????/////




Minggu, 17 Maret 2013

LUCUNYA COMMUTER LINE

Menghadapi situasi menyebalkan, cobalah mencari bagian lucunya agar tidak stress. Cara ini biasa saya lakukan  karena biasa menghadapi situasi seperti itu di commuter line. Berangkat selalu telat, kadang berhenti di jalan tanpa pengumuman,  gerbong selalu penuh berdesakan, adang sangat kepanasan.

Perhatikan pengumuman yang disampaikan oleh suara wanita di setiap stasiun: "Sebentar lagi di jalur tiga dari Utara akan masuk commuter line jurusan Depok. Rangkaian terdiri delapan kereta, gerbong satu dan gerbong delapan khusus untuk penumpang wanita". 

Penyebutan 'penumpang wanita' itu sangat lucu. Seharusnya cukup bilang "khusus untuk wanita", karena "penumpang wanita"  artinya orang yang menumpang di wanita. Peumpang wanita sama dengan penumpang kereta, penumpang ojek, atau penumpang moda transportasi lainnya. Dengan menyebut 'penumpang wanita',  telah menyamakan 'wanita' dengan 'kenderaan', yaitu sesuatu yang untuk ditumpangi.

Pengumuman berikut juga lucu. Perhatikan, bagaimana mungkin ada barang bisa "terjatuh di peron yang tinggi".  Mungkin maksudnya "terjatuh dari peron yang tinggi".


Terjatuh di peron yang tinggi

Rambu yang terdapat di peron dua dan tiga Stasiun Tanah Abang berikut juga lucu. Di situ ada dua jalur: satu jalur untuk keluar dan jalur satunya lagi diberi tanda dilarang masuk. Lalu jalur masuknya dimana?
Dua jalur; ada pintu keluar, tapi pintu masuknya forbidden


Paling lucu adalah "Terowongan Depok Lama". Terowongan yang dibangun dengan dana milyaran rupiah, sampai saat ini hanya berfungsi sebagai toilet raksasa.

Toilet raksana --- tempat kencing tukang ojek

Catatan: sejak Juni 2013 terowongan ini sudah berfungsi sebagaimana layaknya terowongan. Sudah menjadi satu-satunya jalan untuk menyeberang di Stasiun Depok. Sudah bersih dan terang.



Rabu, 13 Maret 2013

BOSS KE PASAR BURUNG


ini kita mengenal anekdot paling populer tentang Boss, yaitu adanya peraturan: 1) Boss tidak pernah salah, 2) Bila Boss salah, lihat nomer 1. Anekdot tersebut menggambarkan sifat Boss pada umumnya yang tak pernah mau disalahkan.

 Ada lagi anekdot tentang Boss yang juga populer, yaitu Boss pergi ke pasar burung langsung menemui salah seorang pedagang burung (PB). 

 "Harga burung ini berapa?" tanya Boss kepada PB.
"Rp 300 ribu, Pak!" ujar PB semangat. 
"Kok mahal sih?" Boss heran.
 "Soalnya, dia sudah bisa mengucapkan Assalamu'alaikum", jelas PB.

Boss manggut-manggut bukan karena mengerti, tapi karena sayang kalau harus membeli burung begitu mahal.

 "Kalau yang itu?" Boss menunjuk burung yang di atas.
"Kalau yang itu Rp 500 ribu", jawab PB. 
"Bisanya apa?" Boss ingin tahu. 
"Yang itu bisa Assalamu'alaikum dan nyani Indonesia Raya", ujar PB. 


Burung Boss (http://www.shnews.co)

Boss manggut-manggut lagi, tak tahu apa yang dipikirkannya.

"Lalu kalau yang itu?" Boss menunjuk burung yang di pojok. 
"Oh yang itu, Pak? Harganya Rp 1 juta", jelas PB.
 "Kok mahal banget?" Boss heran. "Memang bisanya apa aja?"
 "Yang itu gak bisa apa-apa sih Pak", jawab PB datar.
 "Lalu kenapa mahal banget?" tanya Boss.
 "Soalnya dia itu Boss!" jelas PB acuh tak acuh.
 "?!!! ??!! ??!"

PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN

 A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...