"Kenapa Anda seperti kurang gairah?" tanya Bos.
"Gak enak badan Bos", jawab Dani agak gugup.
"Apakah Anda sudah memeluk istri pagi ini?' si Bos menggoda.
"Be... be.. Belum Bos", Dani makin gugup. Semua orang mentertawakannya.
Dengan bijak Bos mendekati Dani. "Sekarang Anda pulang. Peluklah dan cium dia seperti saya tadi agar Anda bisa selalu bergairah seperti saya!' ujar Bos menasehati.
Dani takut membantah. Dia buru-buru meninggalkan ruangan. Bingung pergi kemana karena di usia hampir kepala empat, dia belum punya istri. Dani ingat kata-kata Bos; "Peluklah dan cium istri biar bergairah seperti saya". Maka pelan-pelan dia menjalankan kenderaan menuju rumah Bos, menemui istri Bosnya agar dia bisa bergairah seperti Bos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar