Rabu, 06 Maret 2013

CEROBOH MENYURUH MURID


Di sebuah kelas SMP, seorang guru kesenian meminta muridnya bernyanyi di depan teman-temannya. Satu per satu para murid menampikan kebolehannya. Terakhir tiba giliran Madun, murid paling nakal di kelas tersebut.

"Madun, giliranmu!"  bentak Pak Guru pada Madun yang pura-pura tidur.

Dengan berat hati Madun maju ke depan, diiringi sorakan dan suitan dari teman-temannya. Madun agak gemetaran, karena belum pernah bernyanyi di muka umum seperti itu. Lagipula tak satupun lagu yang bisa dihafalnya sampai akhir.

"Madun, mulai!" kata Pak Guru setengah berteriak.

Madun makin gugup, tapi dia coba bernyanyi:
"Cecak-cecak di dinding ..." suara Madun pelan sekali

"Besarkan sedikit", pinta Pak Guru.

Madun terdiam, lalu mulai menyanyi lagu:
"Tokek-tokek di dinding", suara Madun masih pelan.

"Besarkan lagi!" bentak Pak Guru.



Madun gemetar, tapi masih menurut:
"Buaya-buaya di dinding ..."

Buaya - samudrofile
"Besarkan lagi Madun!!" 

"Aduh Bapak ... Apalagi yang lebih besar daripada buaya. Ada komodo, tapi tidak mungkin bisa di dinding!"

Kesabaran Pak Guru langsung hilang:
"Aku minta suaramu yang dibesarkan, bukan cicaknya", teriak Pak Guru. "Dasar
malas! Sudahlah, nilai kesenianmu lima!" ujar Pak Guru.

"Besarkan Pak", pinta Madun memelas.

Kegusaran Pak Guru tambah memuncak, lalu membentak:
"Cukup! Nilaimu lima!"

Kesabaran Madun ternyata hilang. Dia pun balas membentak:
"Aku minta nilainya dibesarkan, bukan suara Bapak!"

(Maaf lupa terinspirasi dari siapa)

Jumat, 01 Maret 2013

ANAK KEBANGGAAN SANG AYAH

Tiga sahabat lama:  Temon, Dapot, dan Ilham bertemu di sebuah diskotik. Mereka merayakan reuni setelah seperempat abad berpisah karena mukim berlainan kota. Kebetulan Temon hari itu ulang tahun, maka mereka sepakat berkaroke ria sampai pagi.

Di tengah senda gurau sambil menceritakan kisah lucu masa lalu, Ilham mengajukan pertanyaan agak serius. "Bagaimana kabar anak kalian?" tanyanya.

Dapot melirik Temon dan Temon pun melirik Dapot. Mereka saling berharap ada yang mau memulai percakapan.

"Syukur  dan puji Tuhan", ujar Dapot.  "Anak aku satu-satunya, laki-laki. Sekarang sudah menjadi pengacara sukses hingga ke luar negeri. Tapi sayang sampai saat ini belum menikah. Katanya sih sudah punya pacar, tapi belum pernah diperkenalkan kepada kami. Baru-baru ini dia beli mobil merek Jaguar seharga Rp 2,5 miliar. Dia bilang, telah diberikan kepada pacarnya sebagai hadiah ulang tahun".



"Kalau kau, Temon?" tanya Ilham.

"Anak aku juga satu-satunya, laki-laki!", ujar Temon. "Dia juga belum menikah, padahal telah sukses sebagai pialang dan pedagang berlian.  Dia bilang sih sudah punya pacar, tapi pacarnya itu wanita karier yang sibuk, sehingga belum sempat mengunjungi kami. Baru-baru ini dia membelikan berlian sehargar Rp 2,5 miliar. Katanya untuk hadiah ulang tahun pacarnya". 

"Lalu kalau anakmu?" tanya Dapot dan Temon berbarengan kepada Ilham.

"Anakku juga hanya satu. Dulu dia laki-laki tulen. Sepulang dari kuliah mode di Thailand, eh dia sudah berubah jadi perempuan. Dia bilang sudah operasi kelamin. Sekarang dia menjadi perancang mode terkenal. Dia mengaku sudah punya dua pacar. Keduanya mendesak ingin cepat-cepat menikah, tapi anakku takut ketahuan kalau asalnya laki-laki. Baru-baru ini anakku ulang tahun, dia mendapat hadiah mobil baru dan berlian dari pacarnya. Mobilnya diberikan kepada aku dan berlian diberikan kepada ibunya".

Dapot dan Temon pusing. Keduanya sempoyongan dan pingsan!


(terinspirasi dari cerita teman ketika masih kuliah)

Selasa, 26 Februari 2013

SETAN NERAKA PUN TAKUT


Syahdan seorang pemimpin partai  (PP) meninggal dunia dan menghadap Malaikat penjaga syurga (MPS), mohon agar diperbolehkan masuk.

MPS: "Nama Anda?"
PP : "Saya PP dari Indonesia"

MPS mencoba membuka catatan, tiga kali dia bolak-balik, ternyata nama PP tidak ditemukan dalam catatan tersebut.

MPS: "Pekerjaan Anda ketika di dunia?"
PP : "Saya pernah menjadi Ketua Umum partai terbesar di negara saya".
MPS: "Menurut catatan saya, Anda belum bisa masuk ke sini, harus tinggal dulu sementara di neraka!"

PP kaget, tapi bisa apa dia di syurga. Soalnya yang berkuasa di sini adalah Malaikat penjaga syurga.

PP : "Berapa lama?"
MPS: "Tidak disebutkan di sini.  Tunggu sampai ada panggilan".

PP dengan berat hati pergi ke neraka. Namun baru 10 menit, ia sudah kembali diantar oleh Malaikat penjaga neraka (MPN). Maka terjadi dialog antara MPS dan MPN.

MPS : "Lho kok balik ke sini lagi?"
MPN: "Orang ini tidak diterima di neraka".

MPS : "Kenapa?"
MPN: "Neraka yang saya jaga hanya untuk para bos setan!"
MPS: "Ini kan hanya dititipkan sementara".
MPN: "Tetap gak bisa, karena para bos setan takut kalau dia dititipkan di neraka".

MPS heran, tapi neraka memang bukan kekuasaan dia.
MPS: "Memangnya kenapa?"
MPN: "Kata setan, orang ini punya rekam jejak yang jelek, dia pernah melakukan kudeta terhadap boss partainya. Para bos setan takut, jangan-jangan dia mengulangi kelakuannya yang dulu!"

MPS: "???!!!***!!???"


(Intermezo ini saya kutip dari status FB  Prof. AS Hikam)


Senin, 25 Februari 2013

SEMUA UNTUK SELEPETAN


Di antara lima bersaudara, Toing merupakan anak kesayangan ayahnya. Apapun yang diminta Toin pasti diberi, bahkan sebelum diminta, ayahnya sudah menawarkan ingin membelinya.

Ulang tahun ketiga, Toing ditanya Bapaknya:
"Toing, kalau ulang tahun kamu minta dibeliin apa?"
"Karet Pak!"
"Kok karet, Ing? Memang untuk apa?"
"Mau bikin selepetan".

Bapaknya heran, tapi karena Toing masih anak-anak, dia pikir masih wajar. Maka dia tetap membelikan Toing karet yang sudah jadi selepetan.

Usia 12 tahun, Toing ditanya oleh Bapaknya:
"Toing, kalau ulang tahun kamu minta dibeliin apa?"
"Motor Pak"
"Kok motor, Ing?  Kamu belum cukup umur, belum bisa punya SIM!"
"Siapa pula mau naik motor?"
"Memang motor untuk apaan, Ing?"
"Saya mau buka bannya, mau ambil karetnya, lalu bikin selepetan!"

Bapaknya kaget gak kepalang, karena anaknya ternyata ada kelainan. Namun karena anak tersayang, bapaknya beliin juga ban motor agar Toing bisa bikin selepetan.



Usia 20-an, Toing ditanya lagi oleh Bapaknya:
"Toing, ulang tahun mau dibeliin apa?"
"Saya mau kawin, Pak!"

Bapaknya gembira, si anak sudah normal. Lagian wajar Toing minta kawin, usianya sudah 20-an. Tapi si Bapak masih ada keraguan, maka dia ingin mengetes apakah benar Toing sudah normal.

"Lalu kalau kawin kamu mau apain istri kamu?"
"Saya buka bajunya".
"Lalu?"
"Saya buka behanya".
"Lalu?"
"Terus saya buka celana dalamnya"
"Iya ... iya.. terus?"
"Saya ambil karetnya dan saya buat selepetan". 

(Cerita ini bukan orisinal dari saya, tapi saya sudah lupa sumbernya)


Jumat, 22 Februari 2013

PIJIT PAKE JEMPOL

Ketika mengikuti suatu seminar di Puncak, Cisarua, Jawa Barat, Bos Anto merasa capek. Ia minta pada pelayan hotel agar memanggil tukang pijit. "Tolong agak cepat ya Mbak, badan saya pegal banget", ujar Bos Anto melalui telepon di kamarnya.

Lebih kurang 10 menit, seorang mengetuk pintu kamar Anto. Di depan pintu berdiri seorang wanita bohay di usia 26, "Apakah benar Bos mencari tukang pijit?" tanya wanita itu sambil senyum, manis banget dan sedikit genit.

"Oh benar!" jawab Anto spontan agak gelagapan. "Silakan masuk dan duduk!" ajaknya. "Nama Mbak siapa?"

"Shinta Bos", ujarnya setengah manja sambil melemparkan tubuhnya di sofa. 

Anto langsung salah tingkah, bingung mau ngomong apa? "Ngomong-ngomong, ongkos pijitnya berapa?" tanya Anto sekenanya.

"Tergantung sih Bos. Kalau pijitnya biasa, ya Rp 200 ribu per jam, tapi kalau pijitnya seperti ini (Shinta menunjukkan seperti pada gambar berikut)  tarifnya Rp 300 ribu per jam.



Entah apa yang terbayang dalam fikiran Bos Anto, sehingga  dia  memilih dipijit dengan cara seperti dalam gambar. "Oke saya pilih yang seperti itu. Saya akan membayar kamu Rp 500 ribu!" ujarnya mantab. 

Sambil senyum dikulum, Shinta mulai memijit. Selama satu jam penuh dia memijit Anto  dengan cara menekan jempol yang diselipkan di antara telunjuk dan jari tengah. 

Anto bingung dan mau protes, tapi protes apa? Dia sendiri yang setuju dipijit dengan cara seperti itu.  Apes!!!

Selasa, 19 Februari 2013

CERITA SEDIH SANG DOSEN




Ini cerita tiga orang dosen, anggap saja namanya Iman, Ibal, dan Isan, yang mengikuti seminar di kampusnya di lantai delapan. 

Istirahat seminar sudah pukul satu siang, perut ketiganya sudah sangat keroncongan. Kebetulan  hari itu Ibal ulang tahun dan membawa mobil, maka mereka sepakat tidak makan nasi kotak yang disediakan panitia. Mereka bermaksud mencari restoran yang menyediakan masakan agak enakan.

Ketika mau turun, listrik padam, praktis lift tidak bisa digunakan. Karena perut sudah sangat lapar, mereka memutuskan turun menggunakan tangga. 

Untuk menghibur diri agar tidak jenuh, mereka sepakat  bertukar cerita lucu. Iman dan Isan bercerita secara bergantian, mereka pun turun tangga sambil cekikikan, tak terasa sudah sampai di lantai dua. 

Sekarang Iman dan Isan memaksa Ibal mengemukakan cerita lucu. "Lo dari tadi hanya ketawa aja, gak adil dong  ... Lo kan yang ulang tahun, harusnya gembira dong.." ujar Isan.

"Ayo mana cerita lucu Lo?"  desak  Iman.

"Gua sekarang gak punya cerita lucu,  malah punya cerita sedih",  ujar Ibal agak lemas.

"Ayo, gak apa-apa ... cerita sedih juga boleh.  Kan tinggal satu lantai lagi", sahut Iman dan Isan bersaamaan.

"Begini...", ujar Ibal lemas. "Kunci mobil dan dompet Gua ada dalam tas. Tasnya tadi saya letakkan di bawah bangku di lantai delapan".

???? 

Senin, 18 Februari 2013

PENGUSAHA ALZHEIMER

Seorang pengusaha terkenal, Aceng,  menderita Alzheimer, penyakit lupa ingatan. Dia memutuskan untuk istirahat total dan menjalani perawatan intensif. Aceng dirawat di kamar pribadinya yang mewah yang memiliki peralatan serba wah! Para suster cantik selalu menjaganya selama 24 jam.

Hari ke-7 dokter merasa kesehatan sang pengusaha sudah semakin pulih, buktinya dia sudah mampu mengingat lebih dari 97% hal yang ditanyakan padanya. Maka untuk malam itu, dokter membiarkan pengusaha tersebut sendiri,  agar bisa beristirahat lebih tenang. Semua suster dibolehkan libur.



Tengah malam, dokter dikejutkan oleh telepon dari sang pengusaha.
"Dok, saya bingung nih... tadi ketika saya mau kencing, lampunya menyala sendiri ketika saya membuka pintu toilet. Anehnya ketika saya tutup lampunya mati lagi!"  ujar pengusaha.

"Tenang saja Pak,  akan segera saya cek!" kata dokter berusaha menenangkan.

Dokter menelepon Suster Kepala. "Sus, barusan Bapak telepon saya. Katanya, lampu toilet langsung menyala ketika pintu dibuka. Juga langsung mati, ketika pintu ditutup. Apakah selama ini memang ada hal aneh di kamar Pak Aceng?" tanya dokter.

Suster Kepala langsung menelepon para suster satu per satu. Semuanya bingung .. bahkan ada yang langsung merinding karena mengira ada suster ngesot di kamar tersebut. Terakhir Suster Kepala menelepon Nina, suster paling muda dan seksi. 

"Ah gak usah heran Bu ...", kata Nina enteng.  "Biasa kok Pak Aceng kencing di kulkas seperti itu!"

PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN

 A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...