Alkisah terjadi kecelakan lalu lintas di pinggir Kota Palembang. Seperti biasa pada setiap terjadi kecelakaan, banyak warga berdatangan, bukan untuk menolong, tapi hanya sebagai penonton. Seorang warga yang terkenal sangat kepo menembus kerumunan, langsung bertanya pada polisi.
"Pak Polisi, cakmano (bagaimana) keadaan korban?' tanyanya kepada polisi yang kebetulan baru berdinas dua hari di Kota Palembang.
"Wah agak gawat, Pak. Kepalanya luka cukup parah, banyak mengeluarkan darah", jawab polisi sopan.
"Mak ini (sekarang) korbannya dimano?" desak si Kepo ingin tahu.
"Sudah dirujuk ke rumah sakit, Pak", jawab polisi sekenanya sambil mengatur lalu lintas mulai macet.
"Apo? Kok dirujuk Pak?" tanyanya heran. Dalam hati dia bingung mengapa "dirujuk", korbankan mengalami kecelakan, bukan sedang cerai dengan bininya.
"Iya ... tidak usah khawatir Pak", polisi berusaha menenangkan. "Sekarang korbannya sudah ditangani oleh tim dokter",
"Apo???", wajah si Kepo memerah. "Tega nian itu dokter! Wong luka parah malah ditangani rame-rame", ujar si Kepo agak geram.
(Bahasa Palembang, "ditangani" artinya "ditempeleng alias ditampar")
Senin, 03 November 2014
Senin, 17 Februari 2014
ANGGUN SI BENCONG JADUL
Pagi-pagi, Anggun, seorang bencong kaleng menelepon Anti, teman dekatnya. Tiga kali telepon tidak diangkat, Anggun tulis SMS: "An, lho dimana? Kok telepon gue gak diangkat?"
Ketika SMS gak dijawab, Anggun kirim WhatsApp, namun Whats App juga gak dijawab. Anggun pun kirim BBM disertasi "ping" tiga kali. Nah, ketika BBM juga gak dijawab, Anggun jadi kesal. Dia kirim "ping" berturut 10 kali, lalu menulis di BBM sebagai berikut:
"AN, LHO SIH GITU AMAT SAMA GUE. DITELEPON GAK DIANGKAT, DI SMS GAK DIBALAS, DI WHATSAPP JUGA GAK DIBALAS, MALAH GUE BBM LHO CUEKIN AJA. GUE HANYA MAU BILANG, TELEPON LHO SEMALAM TINGGAL DI RUMAH GUE, DARI TADI BUNYI MELULU".
Ketika SMS gak dijawab, Anggun kirim WhatsApp, namun Whats App juga gak dijawab. Anggun pun kirim BBM disertasi "ping" tiga kali. Nah, ketika BBM juga gak dijawab, Anggun jadi kesal. Dia kirim "ping" berturut 10 kali, lalu menulis di BBM sebagai berikut:
"AN, LHO SIH GITU AMAT SAMA GUE. DITELEPON GAK DIANGKAT, DI SMS GAK DIBALAS, DI WHATSAPP JUGA GAK DIBALAS, MALAH GUE BBM LHO CUEKIN AJA. GUE HANYA MAU BILANG, TELEPON LHO SEMALAM TINGGAL DI RUMAH GUE, DARI TADI BUNYI MELULU".
Minggu, 17 November 2013
GAK BERANI AMBIL ATM SENDIRIAN
Karena kesibukan kerjaan, saya dan Ikbal terpaksa pulang agak larut malam. Sebelum pulang saya bilang sama Ikbal:
"Bal, saya mau ambil ATM, tapi gak berani sendirian".
"Iya Bang, nanti saya temanin", jawab Ikbal polos sambil membereskan tasnya.
Ketika pulang, Ikbal dengan senang hati mengantarkan saya ke ATM. Dia selalu berada di belakang saya sampai masuk bilik ATM.
Melihat saya hanya berdiri saja di samping ATM, Ikbal agak heran:
"Kok gak jadi ambil, Bang?" tanyanya masih polos.
"Gak berani Bal..."
"Memangnya kenapa?"
"Kan saya mau ambil ATM, bukan ambil uangnya saja ... Takut kita ditangkap polisi".
"????!!!!???? Semprul!" bisik Ikbal dalam hati sambil senyum simpul.
"Bal, saya mau ambil ATM, tapi gak berani sendirian".
"Iya Bang, nanti saya temanin", jawab Ikbal polos sambil membereskan tasnya.
Ketika pulang, Ikbal dengan senang hati mengantarkan saya ke ATM. Dia selalu berada di belakang saya sampai masuk bilik ATM.
Melihat saya hanya berdiri saja di samping ATM, Ikbal agak heran:
"Kok gak jadi ambil, Bang?" tanyanya masih polos.
"Gak berani Bal..."
"Memangnya kenapa?"
"Kan saya mau ambil ATM, bukan ambil uangnya saja ... Takut kita ditangkap polisi".
"????!!!!???? Semprul!" bisik Ikbal dalam hati sambil senyum simpul.
Kamis, 31 Oktober 2013
SUAMI BAJINGAN DAN PENYESALAN ISTRINYA
Seorang suami bajingan terkena penyakit batuk dan diberikan obat batuk sirup oleh dokter. Ketika dia minum obat menjelang malam, dadanya terasa sesak dan jantungnya berdebar kencang.
Dia merasa kesulitan bernafas dan dengan susah payah berusaha memanggil istrinya. Si istri tentu dengan senang hati melayaninya.
Merasa hidupnya hampir berakhir, si suami bilang pada istrinya: "Ma, maafin papa ya. Papa sangat banyak berbuat dosa sama Mama!"
"Sudahlah, Pa. Semua sudah Mama maafkan", ucap istrinya pelan.
"Papa tukang selingkuh, tukang judi, dan tukang bohong!" kata suami terisak.
Merasa hidupnya hampir berakhir, si suami bilang pada istrinya: "Ma, maafin papa ya. Papa sangat banyak berbuat dosa sama Mama!"
"Sudahlah, Pa. Semua sudah Mama maafkan", ucap istrinya pelan.
"Papa tukang selingkuh, tukang judi, dan tukang bohong!" kata suami terisak.
Baru kali ini dia merasa sangat bersalah pada istrinya. Tujuh belas tahun menikah, ulahnya telah membuat istrinya selalu menderita lahir batin.
"Mama tahu semua yang papa lakukan, sekarang sudah mama maafkan", ujar si istri sambil mengusap rambut suaminya.
"Papa memang keterlaluan!" kata suaminya penuh penyesalan. "Papa selingkuh dengan teman baik Mama", isaknya makin kencang.
"Mama tahu semua yang papa lakukan, sekarang sudah mama maafkan", ujar si istri sambil mengusap rambut suaminya.
"Papa memang keterlaluan!" kata suaminya penuh penyesalan. "Papa selingkuh dengan teman baik Mama", isaknya makin kencang.
"Sudahlah Pa, Mama sudah tahu juga kok, semuanya sudah Mama maafin", sahut istrinya bijak.
"Papa memang bajingan. Punya istri antik dan setia seperti Mama, tapi masih tidur dengan tiga pembantu kita!" dia terisak makin kencang. "Bahkan tadi pagi Papa masih sempat selingkuh dengan penjual jamu langganan Mama".
"Sudah lupakan semua itu", ujar si istri kalem. "Mama juga punya dosa pada Papa. Mungkin dosa Mama jauh lebih besar daripada dosa Papa. Maka Mama juga mohon ampun sama Papa".
"Ah Mama tak punya salah pada Papa", ucap suami sambil mencengkram erat tangan istrinya. "Selama jadi istri Papa, Mama selalu menjadi wanita soleha. Sabar, baik, dan selalu dengan ikhlas melayani Papa meski tahu yang dilayani itu bajingan".
Istrinya terisak, terharu mendengar pengakuan tulus suaminya. Dia membayangkan, coba kalau pengakuan ini terjadi sehari sebelumnya? Pasti banyak yang bisa diperbaiki bersama suaminya. Sekarang mulai terbersit penyesalan luar biasa di hatinya. Dia menangis sejadi-jadi sambil memeluk erat suaminya.
Si suami penasaran. "Coba beritahu Papa, apa kesalahan Mama. Apapun kesalahan Mama pasti Papa maafkan!"
Sambil tetap membenamkan muka di dada suaminya, si istri berbisik lirih: "Tadi, obat batuk Papa telah Mama campur racun sianida".
Suami tersentak. Dia dorong istrinya, tapi tak berdaya. Tangannya kaku dan nafasnya sesak luar biasa. Matanya pelan-pelan mulai meredup. Dia tak mampu lagi mendengar jerit tangis istrinya.
"Sudah lupakan semua itu", ujar si istri kalem. "Mama juga punya dosa pada Papa. Mungkin dosa Mama jauh lebih besar daripada dosa Papa. Maka Mama juga mohon ampun sama Papa".
"Ah Mama tak punya salah pada Papa", ucap suami sambil mencengkram erat tangan istrinya. "Selama jadi istri Papa, Mama selalu menjadi wanita soleha. Sabar, baik, dan selalu dengan ikhlas melayani Papa meski tahu yang dilayani itu bajingan".
Istrinya terisak, terharu mendengar pengakuan tulus suaminya. Dia membayangkan, coba kalau pengakuan ini terjadi sehari sebelumnya? Pasti banyak yang bisa diperbaiki bersama suaminya. Sekarang mulai terbersit penyesalan luar biasa di hatinya. Dia menangis sejadi-jadi sambil memeluk erat suaminya.
Si suami penasaran. "Coba beritahu Papa, apa kesalahan Mama. Apapun kesalahan Mama pasti Papa maafkan!"
Sambil tetap membenamkan muka di dada suaminya, si istri berbisik lirih: "Tadi, obat batuk Papa telah Mama campur racun sianida".
Suami tersentak. Dia dorong istrinya, tapi tak berdaya. Tangannya kaku dan nafasnya sesak luar biasa. Matanya pelan-pelan mulai meredup. Dia tak mampu lagi mendengar jerit tangis istrinya.
Rabu, 30 Oktober 2013
JABATAN MARKETING NERAKA
Suatu ketika terjadi musibah besar di negeri Antaberantah. Sebuah pesawat yang membawa para politisi negara itu meledak di udara. Semua ketua partai tewas seketika.
Di akherat mereka dikumpulkan di dekat timbangan amal, di persimpangan antara syurga dan neraka. Semuanya dinyatakan berdosa, sehingga semuanya digiring ke neraka. Mereka tertunduk lemas tak berdaya. Ada yang menangis tersedu sambil menutup muka, ada juga yang berusaha mengiba dan memohon agar jangan disiksa.
Namun ada seorang ketua partai yang terlihat tenang-tenang saja, yaitu Ketua Partai Kampung Syurga. Dia bahkan masih bisa tersenyum seolah tak khawatir terhadap siksa neraka, padahal semua orang tahu, semasa di dunia, ketua partai tersebut sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK karena menerima suap impor daging sapi.
Kejanggalan tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi para ketua partai lain. Bahkan mereka berniat akan mendemo malaikat penunggu neraka, menuduhnya telah ‘main mata’ dengan Ketua Partai Kampung Syurga. "Pasti para malaikat itu sudah menerima suap dari Ketua Partai Kampung Syurga", pikir mereka.
Rupanya fikiran para ketua partai itu terdeteksi oleh setan penghuni neraka.
“Kalian tak berhak protes dia dong”, terdengar suara entah dari mana. “Kalian aja yang bodoh, gak tahu kalau dia itu sebangsa setan seperti kami. Jabatan dia di sini sebagai marketing neraka”.
POLITISI BLUSUKAN BANJIR
Banjir yang melanda Jakarta menjadi ajang bagi para politisi
melakukan kampanye terselubung. Mereka menggunakan stragegi blusukan
ala Jokowi dan SBY. Secara bergantian mereka mendatangi lokasi banjir,
memberikan bingkisan, lalu menyisipkan kartu nama dan bilang "jangan lupa!"
Malam Jumat paling banyak politisi melakukan blusukan, termasuk Daming (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Daming mendatangi kampung tempat banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput, sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Daming juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Dia berusaha masuk ke tempat banjir, dan biyuur, dia menceburkan diri ke air. Sial bagi Daming, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Daming berusaha sekuat tenaga melawan arus, tapi tak berdaya, tak kuasa melawan derasnya air.
Untungnya regu penolong sangat sigap. Meski terseret cukup jauh, Daming masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal yang telah disediakan.
Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Daming kaget karena dia kenal semua orang yang ada di situ, yaitu para politisi yang sibuk blusukan selama musim banjir.
Malam Jumat paling banyak politisi melakukan blusukan, termasuk Daming (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Daming mendatangi kampung tempat banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput, sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Daming juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Dia berusaha masuk ke tempat banjir, dan biyuur, dia menceburkan diri ke air. Sial bagi Daming, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Daming berusaha sekuat tenaga melawan arus, tapi tak berdaya, tak kuasa melawan derasnya air.
Untungnya regu penolong sangat sigap. Meski terseret cukup jauh, Daming masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal yang telah disediakan.
Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Daming kaget karena dia kenal semua orang yang ada di situ, yaitu para politisi yang sibuk blusukan selama musim banjir.
Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di
dinding: “YA ALLAH HANYUTKANLAH SEMUA ORANG YANG TIDAK IHLAS”.
Daming pingsan!
Daming pingsan!
ANGGOTA BANGGAR DI PAPUA
Dalam rangka memperbaiki citra Badan Anggaran (Banggar) DPR yang sedang terpuruk, beberapa anggota Banggar mengusulkan agar kali ini dana yang dianggarkan benar-benar tepat sasaran. Caranya, mereka harus mengunjungi daerah calon penerima anggaran.
Semua anggota Banggar setuju dengan usulan tersebut. Maka daerah pertama yang akan mereka kunjungi adalah Papua.
Ketua Banggar langsung meminta Sekjen DPR mempersiapkan kunjungan, antara lain memilih hotel tempat menginap.
Staf sekjen tidak pergi ke Papua. Dia hanya mengandalkan informasi melalui telepon dari seorang tokoh LSM Papua. Berdasarkan informasi itu, dia merekomendasikan menginap di sebuah hotel di Daerah Dok II, Jayapura. Alasannya, hotel tersebut paling kondusif karena di ballroom-nya memajang foto semua anggota Banggar.
Mendengar rekomendasi tersebut, seorang Staf Ahli anggota DPR asal Papua agak heran. Diam-diam dia terbang ke Papua dan menginap di hotel yang direkomendasikan. Di sana dia tidak menemukan foto anggota DPR, namun secara menyolok di sana dipajang foto-foto hewan yang biasa dipelihara masyarakat Papua. (arje’2012)
Langganan:
Postingan (Atom)
PRASANGKA BAIK PELAYAN WARUNG MAKAN
A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...
-
Seorang Opung (kakek) yang tergolong BTL (Batak Tembak Langsung) baru saja datang ke Jakarta, mengunjungi anak bungsunya (Ucok) yang baru ...
-
A njuran berprasangka baik (husnuzon) kayaknya paling diterapkan oleh penjaga warung makan. Mereka tak mudah tersinggung hanya oleh ucapan ...
-
Banyak orang kagum pada Surti. Meski tampangnya tak tergolong cantik, tapi Ikbal, suaminya sangat setia. Padahal, Ikbal sangat tampan, puny...